Minggu, 30 Agustus 2020

Materi ke 5 Kelas 8 Gaya dan Bernyanyi Lagu daerah

 

Gaya dan Bernyanyi Lagu Daerah (Seni Budaya SMP Kelas 8) 

Menyanyi merupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia. Aktivitas ini manusia dapat mengungkapkan perasaan melalui nada dan irama serta kata – kata. Ada yang menyanyi dilakukan secara unisono tetapi ada juga yang dilakukan dengan membentuk vocal grup.
A.    Kedudukan dan Fungsi Musik Dalam Tradisi Masyarakat Indonesia.
Penampilan music daerah di Indonesia sering berkaitan dengan music tradisi. penampilan nusik daerah kadang – kadang menyatu dengan pertunjukkan tari, digunakan sebagai pengiring dalam upacara – upacara adat dan sering sebagai ilustrasi pergelaran teater tradisi serta sebagai media hiburan. Musik daerah pada umumnya memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat pendukungnya. Secara umum, music berfungsi sebagai media rekreatif / hiburan untuk menanggalkan segala macam kepenatan dan keletihan dalam aktivitas sosial budaya sehari – hari. Berikut beberapa fungsi music bagi masyarakat.
1.      Sarana Upacara Adat.
Musik daerah bukan objek yang otonom / berdiri sendiri. Musik daerah biasanya merupakan bagian dari kegiatan lain. Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi – bunyian tertentu dianggap memiliki kekuatan yang dapat mendukung kegiatan magis. Inilah sebabnya music terlibat dalam berbagai upacara adat. Sebagai contoh, Upacara Merapu di Sumba menggunakan irama bunyi – bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke Pantai Merapu (Alam Kubur). Begitu pula pada masyarakat Suku Sunda menggunakan music angklung pada upacara Seren Taun (Panen Padi).
2.      Musik Pengiring Tari.
Irama music dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan – gerakan indah dalam tari. Berbagai macam tari daerah yang kamu kenal pada dasarnya hanya dapat diiringi dengan music daerah tersebut. Contoh karya tari diiringi music daerah yaitu Tari Kecak (Bali), Tari Pakarena (Sulawesi), Tari mandalika (Nusa Tenggara Barat), Tari Ngaseuk (Jawa Timur), Tari Mengaup (Jambi), Tari Mansorandat (Papua).
3.      Media Bermain.
Lagu – lagu rakyat (Folksongs) yang tumbuh subur di daerah pedesaan banyak digunakan sebagai media bermain anak – anak. Masih ingatkah permainan dengan lagu ketika di Sekolah Dasar ?. Banyak lagu sering dijadikan nama permainan anak – anak. Contohnya lagu Cublak – Cublak Suweng dari Jawa Tengah, Ampar – Ampar Pisang dari Kalimantan, Ambil – ambilan dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, Sang Bangau dan Pok Ame – Ame dari Betawi.
4.      Media Penerangan.
Lagu – lagu dalam iklan layanan masyarakat merupakan contoh fungsi music sebagai media penerangan. Lagu sebagai media penerangan misalnya berisi tentang pemilu, KeluargaBerencana dan ibu hamil, Penyakit AIDS, dll. Selain dalam iklan layanan masyarakat, lagu – lagu yang bernapaskan agama juga menjadi media penerangan, music qasidah, terbangan dan zipin dengan syair – syair lagu dari Al – Qur’an.
B.    
 Teknik dan Gaya Bernyanyi Dalam Musik Tradisi.
Masyarakat dan suku bangsa asli Papua menari sekaligus bernyanyi dan bermain Tifa yaitu alat music pukul dengan sumber bunyi membrane (alat music gendang masyarakat Papua) dalam kelompok. Stamina mereka tetap terjaga, mereka memakan ulat sagu yang kaya akan protein.
Musik vocal dalam music tradisi di Indonesia amat beragam. Pada masyarakat Sunda di Cianjur dikenal dengan sebutan Mamaos atau Mamaca. Mamaos adalah tembang yang telah lama dikenal jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada awalnya mamaos dinyanyikan dikalangan kaum laki – laki. Namun, selanjutnya mamaos juga dinyanyikan oleh kaum perempuan. Banyak kalangan perempuan yang terkenal dalam menyanyikan mamaos, seperti Rd. Siti Sarah, Rd. Anah Ruhanah, Ibu Imong, Ibu O’oh, Ibu Resna dan Nyi Mas Saodah.
Bahan mamaos berasal dari berbagai seni suara sunda seperti pantun, beluk (mamaca). Pada suku Bangsa Jawa ada Macapat. Mamaos pantun sering disebut papantunan. Ada Pupuh sering dikenal dengan tembang, ada juga istilah Kawih dan Sekar.
Penyanyi music tradisi amat memperhatikan kesehatan badan dengan mengonsumsi jamu tradisional. Selain itu penyanyi atau pesinden music tradisi mempunyai banyak pantangan dan harus mendekatkan diri pada Sang Khalik, pencipta alam semesta.
Penyanyi music tradisi disebut Pesindhen atau Sindhen (dari bahasa jawa) adalah sebutan bagi perempuan yang bernyanyi mengiringi gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu – satunya. Pesinden yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian vocal yang baik serta kemampuan untuk menyanyikan tembang.
Pesinden juga sering disebut sinden, menurut Ki Mujoko Joko Raharjo berasal dari kata “Pasindhian” yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu). Sinden juga disebut waranggana. “Wara” berarti seeorang berjenis kelamin perempuan dan “Anggana” berarti sendiri. Pada zaman dahulu waranggana adalah satu – satunya wanita dalam panggung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan (Kliningan). Sinden memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gending yang disajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang.
Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Banyumas, Yogyakarta, Sunda dan Jawa Timur yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan. Sinden tidak hanya tampil sendiri dalam pergelaran tetapi untuk saat ini bisa mencapai delapan hingga sepuluh orang bahkan lebih untuk pergelaran yang sifatnya spektakuler. Pada pergelaran wayang zaman dulu, Sinden duduk bersimpuh di belakang dalang, tepatnya di belakang pemain gender dan di depan pemain kendang.
C.    
 Bernyanyi Secara Unisono.
Bernyanyi Unisono adalah bernyanyi satu suara. Banyak masyarakat dari beberapa suku di Indonesia yang hanya terbiasa bernyanyi dalam satu suara, yaitu sesuai dengan melodi pokoknya saja. Lagu daerah yang ada di setiap provinsi merupakan warisan budaya.
Mengenal budaya di setiap daerah tidak harus dengan berkunjung ke daerah tersebut. Banyak yang dapat dipelajari dari sebuah lagu daerah. Kita dapat mengerti bahasa daerah walaupun tidak semahir orang yang tinggal disana. Lagu yang diciptakan di setiap daerah sebagai warisan budaya mengandung nilai – nilai yang baik.
Contoh Lagu daerah tersebut adalah
1.      Pakarena dari Sulawesi Selatan.
2.      Sirih Kuning dari Jakarta.
3.      Ampar – Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan.
4.      Ayam Den Lapeh
5.      Kicir – Kicir dari Jakarta.
6.      Sarinande dari Maluku.
7.      Yamko Rambe Yamko dari Papua Barat.
Lagu daerah kita begitu beragam dan unik ini semua merupakan kekayaan dan kejayaan budaya bangsa Indonesia, termasuk alam dan lingkungannya. Kita harus berjanji untuk menghargai dan melestarikan karena kita cinta Indonesia.

 

Setelah membaca materi ini, silakan mengerjakan latihan 5 yang terdapat pada google classroom.

MENYANYIKAN LAGU SECARA SOLO/TUNGGAL. MATERI KELAS 9

Menyanyikan Lagu Secara Solo / Tunggal (Materi Pelajaran Seni Budaya - SMP Kelas IX)

 

A.    Jenis Penampilan Vokal Solo / Tunggal.
Bernyanyi merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi siapa saja yang sedang bahagia, sedih ataupun dalam keadaan yang tidak menentu, karena dengan bernyanyi, hati menjadi terwakilkan lewat alunan music dan lirik lagu yang indah. Ada beberapa jenis penampilan bernyanyi yang sering kita lihat di Televisi ataupun secara langsung di sebuah panggung.ada yang bernaynyi sendiri dengan di iringi music dari CD, ada juga yang tampil dengan band lengkap. Lalu ada juga yang bernyanyi bersama – sama lebih dari dua orang. Semua penampilan tersebut tentunya memiliki keunikan dan sisi menarik yang berbeda,karena memang dari segi persiapan dan sarana pun akan memiliki detail yang berbeda di setiap jenis penampilan. Jenis penampilan vocal solo / tunggal seringkali dinilai penampilan yang paling sederhana dan tidak banyak membutuhkan banyak sarana dan prasarana. Padahal sebenarnya sama saja. Setiap penampilan vocal solo justru memiliki beban yang lebih berat karena seluruh keberhasilan penampilannya sangat tergantung kepada sang vokalis atau penyanyi itu sendiri.  
B.    
 MMateri Vokal.
Nyanyikanlah sebuah lagu pilihan bersama.lakukan pengamatan terhadap dua orang tersebut. Dengarkanlah apa saja perbedaan yang dapat kamu dengar. Dari uraian yang telah di buat akan ada perbedaan mendasar terhadap materi vocal yang dimiliki oleh dua orang yang berbeda, yaitu :
1.      Warna Suara / Timbre.
Bunyi atau suara satu siswa berbeda dengan siswa yang lainnya. Hal ini dikarenakan getaran – getaran yang dihasilkan bentuk masing – masing pita suaranya berbeda. Perbedaan ukuran pita suara merupakan pemberian dari Tuhan yang akan menghasilkan frekuensi suara masing – masing juga. Dari perbedaan inilah dihasilkan warna suara yang berbeda. Warna suara ini jika dilatih dengan teknik vocal yang benar akan menghasilkan karakter vocal yang kuat.
2.      Wilayah Nada.
Kemampuan sesorang dalam mencapai ketinggian dan rendahnya nada menyebabkan seseorang memiliki wilayah nada tertentu.setiap orang memiliki wilayah nada yang berbeda – beda sesuai dengan ketebalan pita suara yang dimiliki, juga upaya seseorang itu dalam mengolah teknik vokalnya. Dengan kata lain, wilayah nada seseorang bisa bertambah dan berkurang sesuai dengan intensitasnya dalam berlatih olah vocal. Berikut ini pengelompokkan wilayah nada sesuai ambitusnya, diantaranya :
a.      Suara anak – anak. 
Wilayah nada suara laki – laki dan perempuan pada usia anak – anak mempunyai ketinggian yang sama. Perbedaan akan terjadi ketika anak laki – laki beranjak dewasa.ada perubahan wilayah nada berdasarkan perubahan fisik yang mereka alami, misalnya tumbuhnya jakun di leher laki – laki. Batas wilayah nada yang dimiliki anak – anak adalah sebagai berikut :
1.      Suara anak – anak tinggi, wilayah nadanya c’ – f’
2.      Suara anak – anak rendah, wilayah nadanya a – d”
b.      Suara wanita :
1.      Sopran : Suara tinggi wanita, wilayah nadanya c’ – a”
2.      Mezzo Sopran : Suara sedang wanita, wilayah nadanya  a – f”
3.      Alto : Suara rendah wanita, wilayah nadanya f – d”
c.       Suara Pria :
1.      Tenor : Suara tinggi pria, wilayah nadanya c – a”
2.      Bariton : Suara sedang pria, wilayah nadanya a – f’
3.      Bass : Suara rendah pria, wilayah nadanya f – d’
Pengetahuan tentang wilayah nada ini benar – benar harus diketahui oleh siswa yang akan bernyanyi. Jangan sampai siswa memaksakan menyanyikan lagu dengan nada dasar yang diluar jangkauan wilayah nadayang dimilikinya. Jika dipaksakan, maka suara akan terdengar sumbang bahkan bisa merusak pita suara.
Untuk mengecek wilayah nada ini, siswa dapat menggunakan alat music piano atau keyboard. Penyanyi harus mempelajari dan mengasah teknik vocal atau teknik bernyanyi yang baik, agar dapat membawakan lagu dengan baik dan benar.
C.   
 TTeknik Vokal.
Bernyanyi merupakan kegiatan yang menyenangkan baik bagi pendengarnya maupun bagi penyanyinya sendiri.
Berikut ini tahapan teknik vocal yang baik yang juga harus dipahami dan dipraktikkan oleh siswa sebelum mulai bernyanyi solo / tunggal :
1.      Sikap bernyanyi.
Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap bernyanyi yang baik pula,karena sikap berdiri yang baik ini dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi. Berikut ini cara berdiri yang baik pada saat bernyanyi :

                    a.       Badan tegak dan rileks. Kaki dibuka sedikit.

                    b.      Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang.

c.       Dada dibusungkan tapi tetap rileks.

d.      Pandangan lurus ke depan.

e.       Posisi tangan rileks di samping kiri kanan

2.      Pernapasan Diafragma.
Pernapasan yang dianjurkan digunakan pada saat bernyanyi yaitu pernapasan diafragma. Di dalam diafragma ini, terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas, akan menjadi lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas kita pada saat bernyanyi. Otot diafragma ini juga dapat menjadi sumber tenaga yang besar untuk mencapai nada tinggi dan menambah tenaga, pada saat bernyanyi. Jika pada saat bernyanyi oleh pernapasan dan sumber tenaga bermuara di diafragma, maka suara juga akan lebih bulat dan bening. Selain itu, tenggorokan kita tidak akan terasa sakit dan mudah lelah. Berikut ini tahapan berlatih olah pernapasan diafragma, yaitu :
a.       Ambil napas melalui hidung atau mulut. Bayangkan seperti mencium bau parfum dengan lembut. Lalu udara langsung masuk ke ruang diafragma dan seketika otot diafragma akan menddesak ke bagian depan dan seluruh udara menyebar di Diafragma sampai ke samping dan bagian belakangnya.
b.      Tahap napas tersebut kira – kira 5 detik. Rasakan benar otot diafragma makin kencang.
c.       Lalu, keluarkan napas tersebutdengan lembut. Mengeluarkan suara desis halus dan rata sambil dihitung berapa detik siswa dapat menghabiskan napas dengan desis tersebut. Suara desis ini bisa diganti dengan suara menyerupai lebah, misalnya zzz … atau tiupan fffff … yang penting keluarnya udara rata dan stabil.
d.      Ulangi beberapa kali latihan di atas sambil berupaya agar banyaknya hitungan desis yang dikeluarkan semakin banyak setiapkali berlatiih. Semakin bertambah durasinya, berarti kekuatan otot diafragma siswa pun bertambah kuat.
Setelah terbiasa melakukan olah pernapasan seperti diatas, mulailah untuk memproduksi suara pada saat bernyanyi  dengan sumber tenaga dari kekuatan otot diafragma.
 
3.      Resonansi.
Dalam bernyanyi, seseorang harus dapat menggemakan suara dengan cara menempatkan sumber suara agar suara lebih keras pada saat dikeluarkan dan sampai kepada pendengar.proses menggemakan suara ini disebut dengan resonansi.
Ada 3 jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi sesuai fungsinya, yaitu :
1.      Resonansi Dada.
Memantulkan sumber bunyi pada bagian dada akan menghasilkan suara rendah. Jika akan memproduksi suara yang rendah, hendaklah menggunakan resonansi dada agar nada rendah dapat dicapai dengan tepat dan halus.
2.      Resonansi Hidung.
Memantulkan sumber bunyi pada bagian wajah seputar hidung yaitu meliputi tulang rahang mulut sampai ke pipi, akan menghasilkan suara sedang yang tepat dan halus. Selain itu juga, kerja tenggorokan tidak terlalu berat dan tidak mudah lelah. Suara yang dihasilkan pun akan terdengar lebih bening dan bersih.
3.      Resonansi Kepala.
Memantulkan sumber bunyi pada bagian kepala akan menghasilkan suara tinggi dan halus. Untuk dapat menghasilakan nada – nada tinggi yang tepat dan halus, resonansi kepala ini harus juga di support dengan kerja otot diafragma yang maksimal juga. Jangan sekali – kali memaksakan memproduksi suara tinggi di tenggorokan, karena sudah pasti nadanya tidak akan sampai dengan tepat. Suara tidak akan bening dan akan terasa sakit ditenggorokan dan jika hal ini sering dilakukan, maka akan merusak kualitas pita suara.
Setelah mengetahui jenis resonansi, hendaknya siswa membiasakan bernyanyi dengan menggunakan resonansi yang tepat sesuai kebutuhan nada yang ingin dicapai.
 
4.      Artikulasi dan Gerak Mulut.
Bernyanyi yang baik tidak bisa terlepas dari pengucapan kata – kata yang ada pada liriklagu dengan jelas.
 
5.      Phrasering / Pengkalimatan.
Phrasering atau pengkalimatan merupakan teknik vocal yang mengatur tentang pengelompokkan kalimat dimana vokalis dapat mengambil napas pada setiap jeda antar kalimat. Pengkalimatan ini hendaknya dilakukan sebelum memulai bernyanyi. Beri tanda pada jeda antar kalimat sehingga ketika bernyanyi, siswa akan tepat mengambil napas sesuai makna lagu.
D.   
P Penampilan.
Coba perhatikan tayangan konser seorang penyanyi di TV atau secara langsung di sebuah panggung yang besar. Lihatlah bagaimana penampilan mereka. Dapat dipastikan seorang penyanyi yang professional akan mempersiapkan penampilan mereka mulai dari baju atau kostum yang digunakan. Gaya rambut, sepatu, aksesoris dan riasan wajah yang akan disesuaikan dengan tema acara, tema lagu dan tempat yang menjadi tempat tampil untuk bernyanyi. Hal ini dilakukan agar pertunjukkan menyanyi mereka akan lebih indah dilihat dan berkesan.
E.  
   Latihan Improvisasi Lagu Secara Solo / Tunggal.
Improvisasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Dalam bernyanyi merupakan pengembangan ornamentasi pada sebuah lagu dengan tujuan agar lagu terdengar tidak membosankan dan lebih menarik. Improvisasi ini tidak dilakukan pada semua bagian lagu,hanya pada bagian – bagian tertentu saja agar bentuk lagu yang aslinya tetap jelas. Karena sifatnya untuk memperindah lagu. Bayangkan saja improvisasi ini seperti renda yang dipasangkan hanya di sudut – sudut taplak meja, maka taplak tersebut akan terlihat lebih manis dan indah. Jika renda tersebut dipasangkan sampai menutupi semua bagian taplak tentu taplak tersebut akan terlihat tidak indah dan terlalu berlebihan.

 Variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu sebagai berikut :

1.      Ritmis.
Perubahan dalam irama lagu, misalnya lagu yang diciptakan dengan irama pop divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut.
2.      Melodis.
Biasanya berupa penambahan nada dengan jarak nada yang berdekatan.
3.      Dinamika.

Perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian lagu sesuai dengan kesan yang akan disampaikan.

 


 

 

 

 

 

Senin, 24 Agustus 2020

Materi ke 4 Seni Budaya Kelas 8

Fungsi Musik Bagi masyarakat 


Keanekaragaman jenis karya musik dan bentuk alat musik yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat, memiliki kedudukan dan fungsi yang berbeda. Musik ada yang digunakan sebagai media ekspresi untuk mewujudkan karya musik yang disebut komposisi, media untuk kegiatan pendidikan baik di sekolah maupun pendidikan luar sekolah, dijadikan sebagai media komunikasi antar suku bangsa dan antar negara. Beragamnya fungsi musik daerah dalam setiap aspek kehidupan sosial suatu bangsa, sehingga musik daerah patut dan harus dilestarikan sebagai salah satu cara pelestarian kebudayaan Indonesia.

Kehadiran seni musik di tengah-tengah masyarakat memiliki bermacam-camam fungsi, antara lain fungsi yang sifatnya individual dan sosial. Fungsi yang bersifat individual, yakni sebagai ungkapan atau ekspresi jiwa dan sebagai kepuasan batin bagi penciptanya. Fungsi sosial musik mempunyai peranan besar dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, di antaranya menjadi media hiburan, komunikasi, pendidikan, perdagangan, kemiliteran, dan keagamaan. Secara umum karya seni musik tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah Indonesia memiliki keragaman fungsi antara lain untuk:

1. Sarana Upacara
Musik di berbagai daerah Nusantara berkaitan erat dengan upacara-upacara adat seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyi-bunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat mendukung upacara tersebut. Bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis sehingga instrumen alat musik tersebut digunakan sebagai sarana kegiatan adat masyarakat. Musik sebagai media untuk mendukung kegiatan upacara antara lain seperti berikut.
seren taun
Upacara Seren Taun
  1. Upacara Panen Padi (Upacara Seren Taun) di Jawa Barat, menggunakan musik angklung.
  2. Musik Goong Renteng dari desa Lebakwangi Batukurut Kecamatan Pameungpeuk, Jawa Barat digunakan khusus untuk upacara muludan/maulud nabi.
  3. Upacara Merapu di Sumba, menggunakan bunyi-bunyian untuk memanggil dan menggiring kepergian roh ke pantai merapu (alam kubur).
  4. Upacara dalam Talqin Mayit di daerah Blubur Limbangan Garut Jawa Barat, menggunakan nyanyian/tembang (lagu-lagu Cigawiran).
  5. Musik Gong Luang Provinsi Bali dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben).
  6. Upacara Sekatenan di Cirebon Jawa Barat, menggunakan musik gamelan sebagai pendukung, pengiring kegiatan mencuci barang-barang pusaka yang dianggap memiliki keramat oleh masyarakat pendukungnya.
  7. Musik Karang Dodou dari daerah Tanah Siang, Wilayah Barito Utara , Kalimantan Tengah digunakan pada saat upacara adat tertentu misalnya acara memandikan bayi/memberikan nama bayi (upacara"Noka Pati"), mengobati orang sakit keras sehingga rohnya perlu dipelihara/disimpan.
  8. Musik Sasando Gong dari pulau Pulau Rote, NTT berfungsi sebagai pengiring tarian, dan sebagai upacara adat setempat.
  9. Musik Syair Telimaa dilantunkan pada saat pesta resmi dan pertemuan pertemuan kerabat sesepuh Tanah mandalam di bumi Uncok Kapuas (Kalimantan Barat). 
  10. Upacara Mapag Dewi Sri, di Sumedang Jawa Barat, menggunakan musik Tarawangsa.
  11. Gamelan sandur adalah kumpulan musik-musik tradisional yang menjadi suatu kelompok seperti orkhestra (modern) yang ada di Madura yang digunakan pada upacara pernikahan.
  12. Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi berbentuk orkes yang biasanya digunakan untuk mengantar pengantin.
  13. Gamelan adalah ensembel musik yang terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Gamelan digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan, syukuran, dan lain-lain.
Pada masa kerajaan memerintah di daerah-daerah di Indonesia, setiap ada tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-iringan musik tradisional sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para tamu.

2. Sarana Pertunjukan
Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan. Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Irama musik dapat berpengaruh pada perasaan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan indah dalam tari. Contohnya tari kecak (Bali), tari Pakarena (Sulawesi), tari Mendalika (Nusa Tenggara Barat), tari nagaseuk (Jawa Timur), tari Mengaup (Jambi), tari Mensorandat (Papua) dan lain – lain. Pada umumnya berbagai macam kegiatan pertunjukan seni yang kita kenal, tersaji dengan iringan musik antara lain sebagai berikut.
  1. Musik sebagai seni pertunjukan mandiri.
  2. Musik berfungsi sebagai pengiring gerak-gerak tari dan drama yang dipertunjukan.
  3. Musik sebagai ilustrasi tarian.
  4. Musik sebagai ilustrasi cerita, lakon.
  5. Musik sebagai stimulus untuk menari.
  6. Musik sebagai pengiring pertunjukan wayang.
  7. Musik sebagai latar dalam pertunjukan drama, sinetron, film, ludruk, sandiwara, lenong, gending karesmen, arja, ketoprak, dan lain-lain.

3. Media Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja. Musik sejak dulu telah difungsikan manusia sebagai media komunikasi, misalnya seperti berikut.
  1. Di suatu daerah jika orang mendengar bunyi kentongan dititirkan itu merupakan pertalian adanya suatu kejadian untuk memberitahukan pada penduduk.
  2. Bunyi bedug, bagi orang muslim sudah merupakan ciri khas sebagai pertalian tibanya waktu sholat.
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan komunikasi antar etnis, bahkan antar negara bisa dilakukan dengan seni musik. Kergaman bentuk dan jenis musik di nusantara dapat dijadikan ajang kolaborasi musik antar etnis. Dengan demikian, nilai-nilai persatuan dan kesatuan antar bangsa dan keterbukaan komunikasi akan lebih mengental. Melalui bahasa musik, syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan tertentu dapat disampaikan dengan lebih indah.

Pada jaman kerajaan, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara pemimpin pasukan dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada ritme untuk mundur.

4. Media Pendidikan dan Penerangan
Musik memiliki peranan penting dalam kegiatan pendidikan dan penerangan. Dalam hal ini musik digunakan untuk menyampaikan norma-norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Penerangan yang dimaksud disini adalah penerangan dalam memahami peraturan maupun anjuran dari pemerintah. Musik sebagai media pendidikan dan penerangan sering kita temukan pada berikut.
  1. Lagu-lagu dalam iklan layanan masyarakat
  2. Musik dan lagu yang bernafaskan agama, sebagai penerang kehidupan
  3. Musik sebagai wahana pemahaman penerapan dan pensosialisasian nilai-nilai religius, nilai estetis, nilai sosial kemasyarakat

Di antara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi pekerti luhur. Secara filosofi titik tekannya adalah obyek nilai dan moral pada diri anak didik tersebut. Seni dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik mental serta tingkah laku seseorang agar berubah menuju kondisi yang lebih baik, antara lain memperluas perasaan, bersikap santun, berperilaku lemah lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur.

Lagu – lagu dalam iklan layanan masnayarakat merupakan contoh fungsi musik sebagai media penerangan. Lagu – lagu ini misalnya berisi tentang pemilu. KB dan ibu hamil, AIDS dan lain – lain. Selain dalam iklan layanan masyarakat, lagu – lagu yang bernapasakan agama juga menjadi media penerangan. Musik qasidah, terbangan dan Zapin dengan syair – syair lagu dari al Qur’an merupakan contohnya.

5. Media Hiburan
Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas sehari-hari, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong-bondong mendatangi tempat pertunjukan untuk menonton. Musik sebagai media hiburan dapat ditemukan dalam musik berikut
  1. Pelepas lelah
  2. Sajian permainan, seperti dalam mendukung kegiatan anak-anak
  3. Mencari kesenangan lahir batin

Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kodisi tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam hal ini, musik memasuki psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilangkan perasaan jenuh dan bosan terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair lagu dan iringan musik, kita dapat menikmati keindahannya.

Lagu – lagu rakyat (folksongs) banyak digunakan sebagai media bermain anak – anak. Contohnya lagu cubkak – cublak suweng dari Jawa Tengah,  Ampar – Ampar Pisang dari Kalimantan, Ambil – Ambilan dari Jawa Barat, Tanduk Majeng dari Madura, serta Sang Bangau dan Pok Ame – Ame dari Batawi.

6. Komoditi dan Media Ekspresi
Bagi para musisi professional, musik merupakan sarana penghidupan ekonomi mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka mainkan. Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral.

Dalam dunia industri musik, para musisi bekerja sama dengan industri rekaman, mereka akan merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan CD serta menjualnya ke pasaran. Para musisi juga melakukan pertunjukan langsung dengan penghasilan yang diperoleh dari tiket masuk, dan sponsor. Pertunjukan dilakukan di daerah-daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka.

Bagi para seniman musik, musik merupakan media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.  Musik sebagai komoditi dan media ekspresi diberlakukan pada saat berikut.
  1. Ajang bisnis
  2. Mengekspresikan/mengungkapkan perasaan, ide dan gagasannya melalui media seni musik baik musik vokal instrument atau pun campuran
  3. Berkreasi, berolah musik

Melalui musik, seseorang dapat mengekspresikan perasaan yang terpendam dalam hatinya. Melalui syair lagu yang digubahnya, seniman musik dapat mengkritik atau memprotes kondisi yang ada di lingkungannya, serta dapat pula mengungkapkan rasa cinta dan kekagumannya terhadap sesama manusia, alam, dan Sang Pencipta. Seni musik dapat dipakai sebagai media ekspresi yang dapat memberikan kepuasan batin bagi penciptanya.

Minggu, 23 Agustus 2020

Pertemuan ke 4 Seni Budaya Kelas 9 TP 2020-2021

 Haiiii anak-anak kelas 9.. Salam sehat semuanya!

Bacalah kembali materi pertama dan materi ke dua, kemudian kerjakan latihan berikut ini sebagai evaluasi.

Untuk link KLIK DI SINI.

Selamat mengerjakan. Semangaaattttt!!! 

Selasa, 11 Agustus 2020

Materi ke 3 kelas IX Teknik Melukis

Teknik Pointilis

Salah satu teknik melukis adalah pointilis yaitu teknik  melukis menggunakan titik-titik. 

Amati video berikut ini kemudian buatlah sebuah gambar menggunakan teknik pointilis (dapat juga dilihat pada google classroom).
 
Batas pengumpulan gambar dapat dilihat pada google classroom masing-masing.
Semangat!

https://youtu.be/lgV3tmLFQho

Materi ke 3 kelas VIII Menggambar Ilustrasi

Berdasarkan materi ke 2 mengenai gambar ilustrasi, buatlah sebuah gambar komik bertema bebas.

Dibuat pada kertas gambar polos (boleh menggunakan kertas gambar atau kertas HVS) dan diberi warna. 

Batas pengumpulan tugas dapat dilihat pada google classroom masing-masing.

Contoh komik dapat dilihat pada google classroom masing-masing. 

Semangaaattt belajar anak-anak. 


MATERI KELAS 7. PENGOLAHAN RUANG, WAKTU, DAN TENAGA SESUAI IRINGAN

 PENGOLAHAN RUANG, WAKTU, DAN TENAGA SESUAI IRINGAN Bentuk penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok....