Seni Lukis (Materi Pelajaran Seni Budaya – SMP Kelas IX)
AB. Tema Seni Lukis.
Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing- masing memiliki sudut pandang yang berbeda- beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni terssebut. Tema – tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut :
1. Manusia Dengan Dirinya Sendiri.
Seni Rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Didalam pengungkapannya tersebut, kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
2. Manusia Dengan Manusia Lain.
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orang – orang yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak – anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya atau orang – orang yang ada dalam pikirannya.
3. Manusia Dengan Alam Sekitarnya.
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan cita rasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan.
4. Manusia Dengan Alam Benda.
Benda – benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda – benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda – benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis, organis atau berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari,meja kursi, buah – buahan, bunga, dan lainnya.
5. Manusia Dengan Aktivitasnya.
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari – hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktivitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu,jual beli di pasar, menggembala ternak dan aktivitas lainnya.
6. Manusia Dengan Alam Khayal.
Ide yaitu imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita, baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme.
C. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis.
Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis. Beragam pilihan alat, bahan dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan. Media berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
1. Pastel dan Krayon.
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kalian sering kali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama.
Crayon Oil Pastel terbuat dari pasta minyak yang dicampur dengan pewarna. Crayon jenis ini memiliki sifat lembut, mudah bercampur (sangat baik pada proses mixing), akan tetapi sangat mudah habis dan meninggalkan remahan (kotoran). Crayon jenis Wax terbuat dari Lilin yang dicampur dengan serbuk warna. Crayon jenis ini memiliki sifat keras, tidak mudah habis, tidak banyak meninggalkan kotoran, akan tetapi kurang baik untuk proses mixing dan gradasi.
Pastel (Oil Pastel) biasanya terbuat dari lilin (wax) dan minyak (oil). Pastel sering dihubungkan dengan warna – warna yang lembut. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga terlihat lebih mengilap dan keras. Sehingga Krayon lebih banyak mengandung lilin, sehingga warna yang dihasilkan krayon cenderung mengilap dan sedikit berminyak.
Krayon menjadi salah satu pilihan kita untuk menggambar karena sifatnya yang padat dan tidak mudah menyerpih, sehingga tidak mengotori tangan dan baju ketika kita menggambar.
2. Cat (Pewarna).
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a. Cat Air (Berbasis Air).
Cat air (berbasis air), jenisnya ada dua yaitu Water Colour yang bersifat transparan dan Poster Colour yang bersifat Plakat. Bahan utama cat air berupa pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan Gum Arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan bidang gambar.
b. Cat Minyak (Berbasis Minyak).
Cat Minyak yaitu terbuat dari partikel – partikel pigmen warna yang disuspensi dengan media minyak. Berbeda dengan cat akrilik yang mudah cepat mengering,namun cat minyak membutuhkan waktu untuk pengeringannya. Cat minyak ini memberi efek cerah serta memberikan tekstur yang sangat bagus. Kelemahan cat minyak ini pada baunya yang menyengat.
Lukisan cat miyak medianya adalah kanvas. Cat minyak biasanya dikemas bentuk tube timah dalam bentuk pasta yang dalam pemakaiannya dicampur dengan “Lijn – Olie” sebagai pengencer.
c. Cat Akrilik.
Cat Akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai macam pigmen kemudian ditambahkan kedalam emulsi polimer akrilik untuk mendapatkan berbagai warna cat yang berbeda. Singkatnya, cat akrilik sebenarnya adalah cat plastik yang tersedia dalam bentuk pasta dan dikemas dalam semacam tube. Berbagai aditif umum ditambahkan ke cat akrilik sehingga diperoleh berbagai jenis cat dengan sifat berbeda. Sebagian aditif membuat cat lebih tebal, tipis atau kering lebih lambat. Hal ini sangat berguna karena cat akrilik cenderung kering dengan cepat. Setelah kering, cat akrilik sulit dihapus kecuali dengan menggunakan larutan alkohol khusus. Aditif tertentu mengubah cara cat terlihat. Cat akrilik bisa dicampur dengan air hingga maksimum 30% agar tidak mengurangi kualitasnya. Mencampur dengan air akan membuat tampilan cat akrilik nampak lebih lembut dan transparan. Karena sifatnya yang mengering dengan cepat, pastikan mengaplikasikan cat akrilik secepat mungkin. Setelah kering, cat akan susah dihapus atau dimodifikasi.
3. Kuas.
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk menguas / cat ke media lukis. Jenis dan bentuk Kuas beragam dari bentuk, ukuran serta harga yang sangat bervariasi. Pemilihan kuas tergantung dari goresan yang bagaimana yang akan kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat minyak, sedangkan kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air.
4. Pisau Palet.
Pisau Palet terbuat dari alumunium tipis. Fungsinya adalah untuk mencampur cat seperti layaknya kuas juga untuk membuat efek – efek goresan pada media lukis. Bentuknya dan ukurannya tersedia berbagai jenis, ada yang runcing, lebar dan bulat.
5. Palet.
Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Ada palet berbagai jenis dan ukuran. Untuk media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air, sedangkan bentukpalet cat minyak berbentuk datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
6. Kanvas.
Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai media dalam melukis, kanvas menggunakan bahan linen atau bahan katun.
D. Jenis Lukisan Teknik dan Bahan Yang Digunakan.
Kreativitas dalam mengolah bahan dan media dalam melukis melahirkan teknik melukis tertentu. Teknik melukis ini sudah dipakai sejak zaman pertengahan, sehingga menambah keragaman karya seni lukis.
Beberapa teknik yang digunakan dalam melukis antara lain :
1. Lukisan Cat Air (Aquarel).
Bahan yang dipakai dalam teknik ini adalah cat air berbentuk pasta yang dicampur dengan air. Teknik aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis, sehingga hasilnya transparan. Media untuk bahan cat air adalah kertas.
2. Mozaik.
Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna – warni pada media lukisan, sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang bisa digunakan untuk teknik ini antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas atau bisa juga batu yang berwarna – warni. Mozaik yang memakai potongan – potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebut intersia.
3. Lukisan Kaca.
Teknik lukisan kaca menggunakan kaca, timah, kuningan dan tembaga sebagai penyambungnya, sehingga membentuk lukisan. Lukisan kaca pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Lukisan kaca ini mencapai kegemilangan pada zaman Renaisance sebagai hiasan pada pintu dan jendela bangunan – bangunan besar seperti istana dan tempat peribadatan. Di Indonesia, teknik lukisan kaca pada awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat sebagai warisan dari teknik yang dicontohkan oleh seniman Belanda.
4. Lukisan Batik.
Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titik garis bidang ataupun ruang sebelum jadi sebuah gambar dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna.
E. Prosedur Berkarya dan Seni Lukis
Ada beberapa Langkah yang perlu dilakukan jika kalian melukis. Teori ini berdasarkan pengalaman para pelukis terkenal. Proses atau langkah dalam melukis adalah sebagai berikut :
1. Memunculkan Gagasan.
Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat di sekeliling kita, misalnya dengan :
a. Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain.
b. Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai atau pegunungan.
c. Melihat dari buku, majalah, internet, serta dokumen lain tentang lukisan.
d. Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar. Ide dan gagasan di atas kita olah lagi, baik dari segi bentuk maupun susunan objeknya menjadi sebuah sketsa yang menarik, sehingga apa yang kita lihat, rasakan atau yang kita pikirkan dipahami oleh pengamat seni.
2. Membuat Sketsa.
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang kemudian diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna. Sketsa biasanya hanya berupa goresan global tidak mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan kita ungkapkan.
3. Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat).
Proses ini adalah untuk media yang kita gunakan, misalnya :
a. Mengunakan kertas, karton, manila, padalarang atau hanya kertas HVS.
b. Menggunakan tembok, dinding, papan atau media yang lebar lainnya
c. Menggunakan media alternatif, kaca, cangkang telur atau di permukaan benda pakai / kerajinan.
d. Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, krayon atau pastel.
Dalam berkarya seni media, alat
dan bahan juga menentukan
proses dan teknik berkarya seni,
sehingga hal ini harus
direncanakan.
4. Menentukan Teknik.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya :
a. Teknik Aquarel (warna transparan)
b. Teknik plakat (warna tebal)
c. Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jar, kuas atau pisau palet.
d. Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna)
e. Teknik timbul (Mozaik).
5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan.
Setelah sketsa selesai, tahap melukis yang sebenarnya kita jalankan, sesuaikan dengan rencana dan teknik yang disiapkan dari awal. Tahap terakhir adalah menyempurnakan / menyelesaikan lukisan sketsa yang telah dibuat, yaitu :
a. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif).
b. Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran, Spot light, penegasan dan penentuan gelap terang.
Namun, tidak semua langkah jadi acuan, karena proses melukis dengan menggunakan bahan yang satu dengan yang lainnya tidak sama, demikian pula dengan teknik yang digunakan.
Membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. Ide adalah hasil pemikiran yang berawal dari suatu inspirasi atau imajinasi. Gambaran yang tertangkap melalui ruang imajinasi seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk karya seni. Kamu dapat menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat lukisan menggunakan media kanvas dan cat minyak.
Sumber: http://www.erwinedwar.com/2019/10/seni-lukis-materi-pelajaran-seni-budaya.html?m=1