Selasa, 28 September 2021

TARI KREASI. MATERI KELAS 9

 

Tari Kreasi (Materi Pelajaran Seni Budaya - SMP Kelas IX (9) 

 

Seni tari dalam perkembangannya terus mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman dan terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang sangat signifikan, tidak terputus satu sama lain, saling berkesinambungan dan dinamis. Tari kreasi baru memiliki kebebasan dalam penciptaan. Beberapa koreografer yang memiliki inspirasi dari daerah – daerah lain, sehingga tarian tersebut sering disebut dengan tari kreasi baru. 
A.    Pengertian Tari Kreasi.
Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik.tari kreasi baru muncul karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masukna gerak tari dari Negara lain, dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan music yang bervariasi sehingga menjadikan tari di Indonesia semakin beragam. Tari kreasi mempunyai bentuk mengekspresikan artistic yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika dari pertunjukannya.
Pengertian tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya masih bertolak pada tari tradisional atau pengembangan dari pola – pola tari yang sudah ada. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah lain atau Negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Sebagai contoh, Tari gebyar Trompong, Tari Oleg Tambulilingan, Tari manuk rawa (Bali), tari karonsih (Jawa Tengah), Tari Kipas dan tari Mainang Pulo Kampu (Sumatra).  
B.     Jenis Tari Kreasi.
Tari Kreasi memiliki keragaman dan keunikan yang tentu berbeda dengan kawasan Asia. Perkembangan seni termasuk seni tari terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari, baik di Nusantara maupun di luar Nusantara (Mancanegara). Jenis Tari Kreasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1.      Tari kreasi berpolakan Tradisi.
Tari kreasi yang garapannya dilandasi oleh kaidah – kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi, music / karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya. Salah satu contoh tari kreasi baru, yaitu Tari Nandak Gojek dari Betawi, yang ditarikan oleh siswi SMK Negeri di Jakarta Jurusan Seni Tari. Tarian ini diciptakan pada tahun 2014 oleh siswi SMK dengan bimbingan guru kesenian dan tarian ini berangkat dari pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan music gamelan topeng dan property tari, yaitu payung.   
2.      Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (Non Tradisi).
Tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola – pola tradisi, baik dalam hal koreografi, music, rias dan buasana maupun tata teknik pentasnya.  Salah satu tari kreasi baru non tradisi yaitu tari kontemporer.
C.    Keunikan Gerak Tari Kreasi.
Tari kreasi mengalami perkembangan dari pola – pola tarian nusantara yang telah ada. Susunan tari kreasi tidak terikat pada
pola gerak dan aturan yang berlaku. Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dapat menyesuaikan pada keadaan yang saat ini sedang trend.
1.      Tari Gegot.
Tari gegot merupakan tari Betawi yang diciptakan oleh Entong Sukirman dan Kartini Kisam pada tahun 1976. Tari gegot merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan para remaja putri Betawi yang sedang bersenda gurau dalam menjalankan masa remajanya, canda dan tawa mewarnai kehidupannya. Ide garapan tarian ini berangkat dari karakter topeng, panji dan jingga, dimana dua karakter tersebut mewakili kehidupan keseharian manusia. Dari dua karakter tersebut dapat disimpulkan menjadi bentuk tari pergaulan dan gerak canda yang dapat diartikan sebagai kebersamaan. Iringan Tari gegot adalah music Topeng Betawi, yaitu kendang, gong, kempul, kenong tiga, kenceng, kecrek serta rebab. Tari Gegeot adalah salah satu Tari sebagai pertunjukan (theatrical dance). Tari jenis ini adalah tari yang disusun sengaja untuk dipertontonkan. Oleh karena itu, dalam penyajiannya mengutamakan segi artistiknya, penggarapan koreografi yang baik, serta tema dan tujuan yang jelas.
2.      Tari Ronggeng Blantek.
Tari Ronggeng Blantek diciptakan pada tahun 1985 oleh Wiwiek Widyastuti. Tari Ronggeng Blantek merupakan tari kreasi baru yang diangkat dari teater Betawi, yaitu Topeng Blantek, dimana dalam memulai sebuah pertunjukkan topeng biasanya sebagai pembuka diawali dengan sebuah pertunjukkan tari yang disebut Ronggeng Blantek. Dalam perkembangannya, tarian ini menjadi tarian lepas dan banyak diminati oleh masyarakat sebagai tari bentuk dan pertunjukan pada acara dalam penyambutan tamu.
3.      Tari Loliyana.
Tari Loliyana adalah tari kreasi yang berasal dari Maluk. Pertunjukan tari Loliyana berdasarkan pada tradisi masyarakat Kepulauan Teon Nila Serua. Tari Loliyana berasal dari Upacara Panen Lola sehingga disebut tari Panen Lola. Tari Loliyana berasal dari kata Lola, yaitu pekerjaan mengumpulkan hasil laut. Proses panen lola diawali dengan pesta rakyat mengelilingi api unggun dari malam hingga subuh, dilanjutkan dengan syukuran dan doa kepada Yang Maha Kuasa demi keberhasilan panen yang akan dilaksanakan. 
4.      Tari Saman.
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa – peristiwa penting dalam adatnya. Syair dalam tarian saman menggunakan bahasa Gayo. Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa literature menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai daftar representative budaya warisan manusia dalam siding ke 6 komite antar pemerintah untuk perlindungan warisan budaya Unesco di Bali, 24 November 2013.

Sumber: http://www.erwinedwar.com/2019/10/tari-kreasi-materi-pelajaran-seni.html?m=1

Senin, 20 September 2021

MEMAINKAN ALAT MUSIK SEDERHANA. MATERI KELAS 7

 

Materi Seni Budaya Kelas 7 Bab 4 Memainkan Alat Musik Sederhana




Alat musik dalam permainan musik ansambel ada 3 yaitu : Ritmis, Melodis, dan Harmonis. Alat musik ritmis berfungsi memberikan irama. Contohnya triangle, gendang, dan ketipung. Bedug dan rebana juga merupakan alat musik ritmis : 

Alat musik melodis adalah alat musik yang berfungsi membawakan melodi suatu lagu. Alat musik ini memiliki nada – nada sehingga dapat mengeluarkan rangkaian nada. Contohnya rebab, mandolin, saluang dan saron. Berikut gambar saluang dan saron : 

(Saluang)  (Saron)

Alat musik harmonis adalah alat musik yang berfungsi sebagai pengiring dan dapat mengeluarkan paduan nada sekaligus. Contohnya yaitu sampek dan sasando. Berikut contoh sampek : 

Musik Indonesia bermacam-macam, ada musik tradisional, musik modern, dangdut, dan keroncong. Masing-masing daerah memiliki alat musik dengan karakteristik tersendiri. Beberapa alat musik di Indonesia yaitu angklung, seruling bambu, sasando, calung, kolintang, dan sebagainya.

Angklung adalah alat musik dari Jawa Barat dan Banten. Angklung telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Awalnya angklung digunakan untuk bunyi-bunyian berkaitan tentang panen padi. Pak Daeng Soetisna (guru asal Kuningan, Jawa Barat) sejak tahun 1938 mengembangkan angklung sebagai musik di sekolah dengan membuat laras diatonik.

Laras diatonik seperti nada pada alat musik modern piano, gitar, dan sebagainya. Berkat jasa Pak Daeng, angklung dibedakan menjadi angklung pembawa melodi dan angklung pengiring. Angklung melodi terdiri dari 2 tabung bambu, angklung pengiring terdiri dari 3 atau 4 tabung bambu. 

Angklung yang terdiri dari tiga tabung bambu adalah bentuk trinada misalnya C minor, G, dan D dim, sedangkan yang empat untuk catur nada misalkan G7 dan C7. Berikut contoh angklung : 

Di Sulawesi Selatan yaitu di Toraja dan di Sulawesi Utara seruling bambu telah dipakai sebagai musik ansambel, demikian juga di Nusa Tenggara Timur. Alat musik seruling dibedakan menjadi seruling pembawa melodi dan seruling pengiring. 

Seruling pengiring berfungsi sebagai akor dan bas. Akor bunyi nada seruling terdiri dari tiga seruling, misalkan untuk akor C mayor berarti seruling satu bunyi nadanya c, seruling dua bunyi nadanya e, dan seruling tiga bunyi nadanya g.

Alat musik sasando berasal dari Kabupaten Rotedau, Nusa Tenggara Timur, yang sulit dijumpai. Pakaian tenun Rote dan Tiilangga topi khas Rote masih bisa dijumpai. Musik sasando sekarang sudah dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk mengiringi orang bernyanyi. Pak Jer. A. P (asal Kupang, Liliba jalan ke Timor Leste) memodifikasi sasando sehingga menjadi sasando elektrik. 

Tanpa daun lontar suara alat musik ini  sudah jelas terdengar. Alat musik sasando mempunyai wilayah nada dari nada G besar sampai dengan nada e3. Selain itu, dapat digunakan dalam 2 nada dasar mayor yaitu nada dasar C dan nada dasar G. Sasando termasuk alat musik chordofone yaitu alat musik dengan sumber bunyi senar. 

Cara memainkan musik sasando dipetik, tangan kiri memainkan akor tangan kanan memainkan melodi. Urutan nada untuk tangan kiri dalam nada dasar C = do adalah do, so, so, fa, fi, la, ti, do, re, mi, fa, fi. Untuk melodinya dimainkan oleh tangan kanan, nadanya so, la, ti, do, re, mi, fa, so, la, mi, re, do, ti, la, so, fa, mi.

Calung : sering disamakan dengan angklung, karena bentuknya hampir sama. Meskipun hampir sama, cara membunyikan alat musik tersebut sangat berbeda. Angklung harus digoyangkan agar keluar bunyinya, calung harus dengan cara memukul batang-batang bambu. Berikut contoh calung : 

Kolintang adalah alat musik asli daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Nama kolintang menurut masyarakat Minahasa berasal dari suaranya, tong (nada rendah), ting (nada tinggi), dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah setempat berarti, ajakan ”Mari kita lakukan Tong Ting Tang” atau Mangemo kumolintang. Akhirnya diubah menjadi kata kolintang agar mudah dilafalkan.

Berikut contoh kolintang :

Alat musik Rekorder bukan asli Indonesia, suara yang dihasilkan kurang bagus, terlebih jika ditiup dengan keras dan tidak beraturan. Suaranya memekakkan telinga, tetapi praktis dan mempunyai nada standar, sehingga sering digunakan di sekolah untuk praktik musik ansambel. Agar bunyinya terdengar bulat, maka waktu meniup bersamaan seperti menyebut thu/tu dan tho/to. 

Teknik Bermain Rekorder : Nada b, a, dan g adalah nada-nada pertama yang akan dipelajari. Nada-nada itu dimainkan berurutan. Ibu jari kiri menutup lubang belakang (0). Jari 1, 2, dan 3 menutup dan membuka tiga lubang nada pertama sebelah atas. Ibu jari kanan menopang rekorder. 

Jari-jari tangan kanan yang belum digunakan berada kirakira setengan inci di atas lubang nada bawah. b = ibu jari + jari 1 a = ibu jari + jari 1, 2 g = ibu jari + jari 1, 2, 3 Rasakan jari-jari menutup lubang nada. Bersikaplah dengan santai, jangan tegang.

Berikut gambar teknik bermain rekorder : 

Setiap alat musik instrumen memiliki ciri dan karakter tersendiri dalam memainkan. Ada yang ditiup, dipetik, dipukul. Memainkan sasando dengan dipetik, angklung dengan menguncang-guncang sehingga bagian angklung akan saling berhentakan dan menimbulkan suara.

Teknik memainkan alat musik tiup berhubungan dengan pernapasan. Rekorder alat musik tiup tentu memerlukan pernapasan yang baik dan keterampilan dalam penjarian. 

Membaca notasi merupakan kemampuan yang perlu terus dikembangkan. Kemampuan membaca notasi dianggap penting karena permainan musik tradisi saat ini sudah banyak yang ditulis menggunakan notasi.

Sumber: https://wirahadie.com/materi-seni-budaya-kelas-7-bab-4/

MATERI KELAS 7. PENGOLAHAN RUANG, WAKTU, DAN TENAGA SESUAI IRINGAN

 PENGOLAHAN RUANG, WAKTU, DAN TENAGA SESUAI IRINGAN Bentuk penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, dan tari berkelompok....